Buying, Selling, Renting, Cleaning, Maintaining, Renovating, Restyling Your Property in Jakarta

Minggu, 22 Februari 2009

7 Cara Jual Property di Masa Krisis Dengan Lebih Cepat, Damai dan Tenteram

  1. Kenali trend sekarang : Seller's Market or Buyer's Market. Seller's Market atau biasa disebut rising market atau hot market, adalah kondisi pasar dimana jumlah Pembeli lebih banyak daripada rumah yang dijual. Harga harga yang cukup tinggi disebabkan oleh penawaran-penawaran dari beberapa peminat yang menawar dalam waktu yang bersamaan (kompetisi terjadi).

    Buyer's market atau yang disebut Slow Market terjadi ketika banyak rumah yang dijual, dan Pembeli sangat sedikit. Tanda-tandanya adalah ketika beberapa rumah tidak terjual dalam waktu 6 bulan. Akibatnya, harga cenderung turun agar bisa terjual. Periode inilah yang waktu yang terbaik untuk membeli. Ikuti seminar kami "How to buy in falling market? Meraup untung dari masa
    krisis"

  2. Tentukan waktu dan prioritas: WAKTU atau HARGA! Ini adalah terpenting yang harus Anda tentukan sejak awal. Jika Anda pada kondisi harus menjual rumah Anda dengan cepat (berarti prioritas Anda adalah waktu), Anda hanya punya 2 pilihan: menurunkan harga atau meringankan cara bayar. TIDAK ADA LAIN. Jika Anda memprioritaskan harga, berarti Anda harus bersedia menunggu dalam waktu yang cukup lama, mungkin 1 tahun bahkan lebih.


  3. Menentukan harga rumah Anda adalah kombinasi antara menganalisa harga pasar, emotional appeal dan pergerakan pasar. Tentunya Anda ingin memasang harga wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Untuk menganalisa, Anda membutuhkan waktu yang cukup untuk memeriksa harga transaksi terakhir di area rumah Anda. Harga tidak bisa ditentukan oleh harga rumah tetangga, atau harga rumah lain di kompleks Anda. Waktu dan prioritas Anda juga mempengaruhi harga rumah Anda. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal ini, ikuti seminar kami "Home Pricing Evaluation & Comparative Market Analysis"


  4. Memasarkan rumah Anda secara efektif adalah lebih dari sekedar memasang tanda dijual didepan rumah Anda. Anda harus menggunakan semua Marketing Tools yang ada, strategi yang efektif untuk mendatangkan sebanyak mungkin calon Pembeli. Memasang tanda dijual di titik2 strategis di area Anda, menyebar brosur, ber-iklan di koran, majalah local, internet, open house atau menitipkannya kepada Property Agent. Dengan menunjuk satu Property Agent yang berpengalaman, tugas Anda untuk memasang iklan, brosur, open house sampai mengantar calon Pembeli sampai tahap negosiasi, Anda bisa terbebas dari tugas-tugas yang rumit.


  5. Kenali tipe Pembeli yang cocok untuk rumah Anda : fixer buyer atau user buyer? Kenali keadaan rumah Anda: siap huni atau butuh renovasi. Rumah yang membutuhkan renovasi sedikit atau renovasi total? Jika rumah Anda membutuhkan renovasi total, hanya kontraktor dan flipper investor yang akan membeli rumah jenis ini. Beberapa user buyer mau membeli rumah yang butuh renovasi, tapi mereka mencari rumah yang membuthkan sedikit saja renovasi seperti cat dan perbaikan kecil. Mereka adalah Pembeli yang menginginkan rumah yang besar dengan dana / budget yang tidak mencukupi, atau orang2 yang mencari untung dengan melakukan sedikit perbaikan.


  6. Persiapkan rumah Anda untuk showing. Rumah Anda harus dalam keadaan bersih, rapi dan tidak ada barang2 pribadi. Pembeli selalu terkait emosi. Jika feeling mereka nyaman pada saat melihat, kemungkinan Pembeli memilih rumah Anda dibanding yang lain akan jauh lebih besar. Paling tidak ada 7 poin yang harus Anda perhatikan dan lakukan:
  • Tambal lubang/bocor dimanapun. Jika calon Pembeli melihat 1 spot lubang, mereka akan berpikir "Apa lagi yang rusak?"
  • Perbaiki karpet yang rusak
  • Cat tembok
  • Perbaiki jendela dan pintu yang rusak
  • Pasang lampu baru
  • Ganti korden/sprei yang lusuh
  • Sikat lantai, berkesan bersih dan harum.

7.Tahap negosiasi. Bersikaplah realistis. Ingatlah target dan prioritas yang telah Anda tentukan. Calon Pembeli Anda akan berada di ujung sana, bukan di sisi Anda. Inilah "part of the battle"
Anda menginginkan harga yang sebagus mungkin, bisa juga Anda "rela" melepas dengan harga"wajar" menurut versi Anda. Suka atau tidak suka, calon Pembeli Anda menginginkan harga yang serendah mungkin, harga "wajar" dalam kacamata Pembeli. Tidak jarang calon Pembeli akan menawar dengan harga yang terlalu rendah. Salah satu titik temu adalah harga tengah diantara Anda dan Pembeli. Jika itu tidak berhasil, Anda harus kembali pada keputusan prioritas Anda.
Jika Anda ingin menjual rumah, tanah, ruko, kantor Anda dengan cepat, hubungi GRANARINDO Telp. 56 95 7070 (Hunting)